WELCOME TO MIA'S BLOG

Silahkan Mencarinya Di Sini

Rabu, 01 September 2010

Penggalan Ukiran Waktu Dalam Kisah Kita

Mengembara pada hari
Pondok-pondok hidup beri tawa dan lara
Kaktus yang berjuntai selalu jadi teman perjalanan


Sayup terdengar dalam fatamorgana gurun
Petikan dawai gitar kehidupan

Melantunkan melode yang menelusup

Dia....Sang pemetik dawai-dawai harmoni
Menjiwa dalam nada
Jadi oase yang mengalirkan air bagi asa yang layu

Senandungnya "....Kau hadir dan mengisi ruang sepi,
Tebarkan keindahan, pesona kemilau terpancar..
Kubahagia"

Suaranya makin lirih kala malam menjelang
Malam dan diam adalah belahan hatinya

Diam
Beri dia ruang bagi detak jantung
Dan bisikkan relung terdalam

Terbersit dalam benaknya
"...Dalam diam, semua terangkai indah walau sempat tak terucap"

"Malam tak lagi kelam", gumamnya
seekor kunang-kunang kecil menari di bawah rimbunan daun
Cahaya kecilnya mampu mencuri rasa ingin tahu

Sinaps sang pemetik dawai pun bermain
"Ah... mengapa tak kuiringi saja tarian cahaya kecil itu,
kuyakin malam kan lebih berwarna"


Dikejauhan kunang-kunang kecil tetap menari
walau kadang redup cahayanya



Untuk kisah kita yang pernah ada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar