Meretas jalan
Dipayungi cakrawala
Mengurai hari di atas kasih
Kamu adalah separuh sayapku
Kutemukan
Kudekap dan terbang bersamamu
Berdua di depan arca
Kita
depan mereka kita berujar
Kau kekasihku
Jadi bagian daging dan jiwaku
Berdua mewarnai hari
Bersatu dalam nadi
Beri detak jantungku
Mereka masih dalam ragu dan tanya
Biar saja.....
Hanya kasih dan setia
Kan membuat jalan itu selalu ada
Hari ni kan menjadi selamanya
WELCOME TO MIA'S BLOG
Silahkan Mencarinya Di Sini
Kamis, 22 April 2010
Sabtu, 17 April 2010
Mempelaiku

Berdua di depan arca
Kita
depan mereka kita berujar
Kau kekasihku
Jadi bagian daging dan jiwaku
Berdua mewarnai hari
Bersatu dalam nadi
Beri detak jantungku
Mereka masih dalam ragu dan tanya
Biar saja.....
Hari ni kan menjadi selamanya
* kutulis setelah menghadiri Misa Pemberkatan Nikah*
Surabaya, 17 April 2010
Kamis, 15 April 2010
Rabu, 14 April 2010
Sunyiku
Keluar dari ragaku,
menatap tak lebih dari seonggok daging bertopangkan tulang belulang tak bertenaga
dan bernafas di sudut ruang sepi.
Nafasnya pergi...
Pergi jauh mencari dan menemukan arti hembusan nafas kehidupan
Jiwanya merindukan kebebasan....
Namun kebebasan yang tetap menjadikan dia bersatu dengan onggokan daging di ruang sepi
Kebebasan yang membuatnya nyata dan melenyapkan ke-maya-annya selama ini
menatap tak lebih dari seonggok daging bertopangkan tulang belulang tak bertenaga
dan bernafas di sudut ruang sepi.
Nafasnya pergi...
Pergi jauh mencari dan menemukan arti hembusan nafas kehidupan
Jiwanya merindukan kebebasan....
Namun kebebasan yang tetap menjadikan dia bersatu dengan onggokan daging di ruang sepi
Kebebasan yang membuatnya nyata dan melenyapkan ke-maya-annya selama ini
Kerinduanku
kerinduanku merangkak, suaranya masih kudengar
aliran darahku membawa senandung kerinduanku menelusuri rongga pembuluh darahku
kutersentak, Asaku begitu kuat untuk menggapainya
sulur-sulurku terjuntai hendak merengkuhnya
Aku sadar kalau aku masih merindukannya hingga saat ini
untuk apa harus kuhapuskan rasa ini... justru inilah yang aku dambakan
aku dapat bersandar pada lengannya, aroma tubuhnya masih segar diingatanku
Aku dibawa pada memori masa itu
Teringat masa kecilku
kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
buatku melambung
Disisimu terngiang
hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala
mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau inginku menjadi
yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan
dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah
sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah
betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan
ku mampu penuhi maumu
[SBY, 28 April 2009 SC lt. 1]
aliran darahku membawa senandung kerinduanku menelusuri rongga pembuluh darahku
kutersentak, Asaku begitu kuat untuk menggapainya
sulur-sulurku terjuntai hendak merengkuhnya
Aku sadar kalau aku masih merindukannya hingga saat ini
untuk apa harus kuhapuskan rasa ini... justru inilah yang aku dambakan
aku dapat bersandar pada lengannya, aroma tubuhnya masih segar diingatanku
Aku dibawa pada memori masa itu
Teringat masa kecilku
kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
buatku melambung
Disisimu terngiang
hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala
mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau inginku menjadi
yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan
dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah
sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah
betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan
ku mampu penuhi maumu
[SBY, 28 April 2009 SC lt. 1]
Untitled
gelisah, anganku terpaut padanya
sapaannya menggetarkan relung terdalamku
mereguk air dari kerinduanku
mencari bayang yang bukan hitam melainkan abu-abu
terlalu pagi buat memastikan resonansi dalam ruang kesendirianku, mungkin hanya aku dan waktu yang kan menelusurinya
ikan yang berenang dalam kaca itu seakan menatapku penuh arti
menatap kesendirianku dan anganku yang melayang mencari
……………………………………
suara kran air sempat membuatku kembali pada ruang sepi dan memanggil pulang anganku
[30 April '09]
sapaannya menggetarkan relung terdalamku
mereguk air dari kerinduanku
mencari bayang yang bukan hitam melainkan abu-abu
terlalu pagi buat memastikan resonansi dalam ruang kesendirianku, mungkin hanya aku dan waktu yang kan menelusurinya
ikan yang berenang dalam kaca itu seakan menatapku penuh arti
menatap kesendirianku dan anganku yang melayang mencari
……………………………………
suara kran air sempat membuatku kembali pada ruang sepi dan memanggil pulang anganku
[30 April '09]
BAU TANAH YANG BASAH
Mainkan lentik indah jarimu
Lenggokan tubuhmu beriramakan kebebasan
Torehkan senyuman itu di bibir indahmu
Sorot mata yang dalam
Lempar pandanganmu
hingga kau temukan bau tanah yang basah karena hujan diawal musim
Lenggokan tubuhmu beriramakan kebebasan
Torehkan senyuman itu di bibir indahmu
Sorot mata yang dalam
Lempar pandanganmu
hingga kau temukan bau tanah yang basah karena hujan diawal musim
Sulaman dan bongkahan hati
Benang-benang bebas
Kan kusulam
kusulam dengan jari lentik ini
sulaman pembungkus hatiku
Hati yang kukirim tanpa setetes cairan lilin
Biarkan bongkahan hati berbalut sulaman
Mengarungi luasnya lautan
(with sincerely)
Kan kusulam
kusulam dengan jari lentik ini
sulaman pembungkus hatiku
Hati yang kukirim tanpa setetes cairan lilin
Biarkan bongkahan hati berbalut sulaman
Mengarungi luasnya lautan
(with sincerely)
Bayang
Sayup
gesekan daun beradu bersama
derai gaduh cicak
di dinding tembok tua
angin malam
hanya berlenggok gemulai
aku dan dia
hanya bayang lusuh
nyaris tak berbentuk
pada sisa reruntuhan tembok itu
gesekan daun beradu bersama
derai gaduh cicak
di dinding tembok tua
angin malam
hanya berlenggok gemulai
aku dan dia
hanya bayang lusuh
nyaris tak berbentuk
pada sisa reruntuhan tembok itu
Ada Mata Hati
Malam sepi
hanya ada semilir angin
yang tak mampu menggerakan juntaian kaktus
terlalu lemah, mungkin
aku masih ada untukmu
tawa, alunan suara dari balik barisan gigi-geligimu yang tersusun rapi
sore tadi masih dapat kuingkari rasa ini
namun, saat ini hatiku ingin lepas bebas
rasa ini berselimutkan ragu dan cemas
kusimpan di sudut yang hanya dapat kubuka.... kadang-kadang
yang tak seorang pun tahu, apalagi dia
dimana kucari
kuterobos dengan mata hati
melalui rimbunnya pepohonan
di semak, aku terjatuh dan terluka
terjatuh dalam pencarian
namun aku bangkit
dan terus menyibak gelapnya malam dengan mata hatiku
ada yang pernah berujar padaku: mata hatimu kan menemukanku dalam gelap dan pekatnya malam
karena mata hati kita begitu terang oleh kejujuran yang tidak dapat disangkal
hanya ada semilir angin
yang tak mampu menggerakan juntaian kaktus
terlalu lemah, mungkin
aku masih ada untukmu
tawa, alunan suara dari balik barisan gigi-geligimu yang tersusun rapi
sore tadi masih dapat kuingkari rasa ini
namun, saat ini hatiku ingin lepas bebas
rasa ini berselimutkan ragu dan cemas
kusimpan di sudut yang hanya dapat kubuka.... kadang-kadang
yang tak seorang pun tahu, apalagi dia
dimana kucari
kuterobos dengan mata hati
melalui rimbunnya pepohonan
di semak, aku terjatuh dan terluka
terjatuh dalam pencarian
namun aku bangkit
dan terus menyibak gelapnya malam dengan mata hatiku
ada yang pernah berujar padaku: mata hatimu kan menemukanku dalam gelap dan pekatnya malam
karena mata hati kita begitu terang oleh kejujuran yang tidak dapat disangkal
Kaki Langit Malam
Dia
Aku
Berjalan menelusuri kaki langit malam
Hanya dengan sedikit berujar
Bibirnya kaku
Lidahku keluh
Dengan agak tertatih ....
Kaki yang diujung jalan itu membawa aku
Mungkin juga dia
Pada pondok dengan kaktus yang berjuntai
Aku
Berjalan menelusuri kaki langit malam
Hanya dengan sedikit berujar
Bibirnya kaku
Lidahku keluh
Dengan agak tertatih ....
Kaki yang diujung jalan itu membawa aku
Mungkin juga dia
Pada pondok dengan kaktus yang berjuntai
Aku Mau Denting Piano Itu
Malam kelam
sayup-sayup....
Denting piano dari gelapnya rimba
kutersesat...
Mencari jejak
bulan membisikkan suara alam
langit malam kan segera berlalu
membawa pergi keping mozaik kehidupan yang usang
Pagi kan menari
Dengan sayapnya yang baru
(5 september, di ruang kecil berukuran 3mx4m)
sayup-sayup....
Denting piano dari gelapnya rimba
kutersesat...
Mencari jejak
bulan membisikkan suara alam
langit malam kan segera berlalu
membawa pergi keping mozaik kehidupan yang usang
Pagi kan menari
Dengan sayapnya yang baru
(5 september, di ruang kecil berukuran 3mx4m)
Bulan Aku Malu
Malam
aku bukan pecundang
hanya malu dilihat bulan
menari dengan sebelah sayap
menutup merah pipi
tesenyum
tapi malu
(buat malam dan siangku)
aku bukan pecundang
hanya malu dilihat bulan
menari dengan sebelah sayap
menutup merah pipi
tesenyum
tapi malu
(buat malam dan siangku)
Di Ujung Taman Itu
Aku termangu
di ujung taman itu
Ingin kubunuh rasaku
Hatiku menjerit
Kumasih termangu
di ujung taman itu
Akankan awan datang menjemputku?
Hingga hanya tersisa aku dan taman kosong
Aku masih bisa bersenandung
(Buat sobatku)
Di Ujung Taman Itu
Aku termangu
di ujung taman itu
Ingin kubunuh rasaku
Hatiku menjerit
Kumasih termangu
di ujung taman itu
Akankan awan datang menjemputku?
Hingga hanya tersisa aku dan taman kosong
Aku masih bisa bersenandung
(Buat sobatku)
Senin, 12 April 2010
tUmPuL
Barisan Angsa Putih

Kabut dan barisan angsa putih menyambut pagiku
suara malam masih menggema di telingaku
Suara kita memberi nafas pada hari
memberi tenaga pada kaki tuk berpijak
Beri raga dan jiwa kita bagi mereka
Mari kayuhkan roda hingga kita kan bersuai kembali dimalam nanti
(Geng Soang alias barisan Angsa putih yang selalu lewat di depan rumah kontrakan di tempat KKN desa Durungbedug) * buat Mbah, papa, mama, om, dan 17 orang anaknya*
HaNyA KaMuFlAsE

Gelak tawa
Ku berdendang
Seakan bahagia
Ah, itu hanya kamuflase
pecundang yang ditinggal malam
mencari jejak malam yang tak kunjung kau dapati
Mengapa tidak kau robek saja tirai usang itu??
Jiwaku telah kembali
pada onggokan daging dan tulang
Dia nyata....
Nyata tuk ku rengkuh
dan ku bawa pergi menggapai daratan
di seberang samudera itu
* for my lovely brother, JACK*
MaLaM
Bulan masih tinggi
malam masih pekat
kukirimkan asa
ada tanya
akankah berjawab??
Hanya bisu
jangkrik lebih gaduh
selalu kuselipkan satu asa bagimu
di
Di seberang laut biru itu
Langganan:
Postingan (Atom)