Keluar dari ragaku,
menatap tak lebih dari seonggok daging bertopangkan tulang belulang tak bertenaga
dan bernafas di sudut ruang sepi.
Nafasnya pergi...
Pergi jauh mencari dan menemukan arti hembusan nafas kehidupan
Jiwanya merindukan kebebasan....
Namun kebebasan yang tetap menjadikan dia bersatu dengan onggokan daging di ruang sepi
Kebebasan yang membuatnya nyata dan melenyapkan ke-maya-annya selama ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar